Suasana di belakang panggung MUSE nggak kalah serunya. Buat putih abu-abu-ers, pas konferensi pers Jumat (23/2), beberapa jam sebelum konser yang dihadirin lebih dari 100 wartawan, dan diadain Java Musikindo sebagai promotor, banyak jawaban seru dari MUSE. Sebagian udah dimuat di Kompas hari Minggu kemaren, tapi banyak yang sayang kalo dibuang.
Kenapa waktu konser MUSE jarang bawain lagu-lagu lamanya kayak Futurism dan Coma?
Dominic: Soalnya biasanya konser MUSE dilakukan dalam rangka ada album baru. Jadi, biasanya kami banyakan nyanyiin lagu-lagu baru.
Gimana perasaan MUSE tahu kalau tiket konsernya di Jakarta nyaris terjual habis?
Dominic: Kami seneng banget bisa main di konser yang lumayan besar untuk pertama kalinya di sini. Kayaknya kami bakal kembali ke sini lagi di masa depan.
Ada persiapan khusus dan ritual khusus nggak sebelum naik panggung?
Matt: Emang kami agak merasa jetlag nih. Tapi nggak ada ritual khusus kok.
Dominic: Sebelum main, kami berusaha untuk santai, fokus dan take it easy.. Biasanya kami lompat-lompat ke sana-kemari karena kami ngakuin kalau emang selalu nervous kalau mau manggung. Makanya, kami berusaha untuk menyalurkan energi gugup itu ke excitement. Biasanya, kegugupan itu mulai hilang saat lagu pertama. Terus terang, kami belum lihat Jakarta sejak nyampe Kamis soalnya capek. Akan tetapi, hari ini kayaknya kami pengen muter-muter deh.
Apa pendapat MUSE tentang Jakarta?
Matt: Kami belum ketemu banyak orang. Sekilas kayaknya orang Jakarta ramah-ramah dan enak diajak ngobrol.
Boleh tahu song list buat nanti malam ?
Matt: Kami belum punya, soalnya song list itu kami tentuin pas menit-menit terakhir.
Barusan aja Indonesia dan Jakarta kena banjir gede. Kenapa MUSE tetep datang?
Dominic: Kami dengar situasinya udah membaik. Dan kami juga dengar udah banyak yang beli tiket. Jadi, harus datang demi mereka.
Sebagian besar lirik MUSE bernuansa politik. Apa yang menginspirasi?
Matt: Ada empat lagu yang memang benar-benar mengangkat tema politik, yaitu Assassin, Soldier’s Poem, City of Delusion, dan Take a Bow yang sedikit berisi komentar kami tentang politik luar negeri AS dan Inggris.
Apa kamu bawa gitar khusus koleksi?
Matt: Harga gitar akhir-akhir ini mahal yah, jadi yah gak bawa banyak-banyak deh.
Video klip Starlight tuh kan keren banget? Cerita dong, katanya fans MUSE ngasih pinjem kapal kargo bokapnya yah?
Matt: Kami memang pengen bikin video di lokasi yang aneh. Konsepnya di atas kapal besar yang sedang berada di tengah laut. Sayangnya, sempat nggak ada yang mau nyewain kapalnya. Sampai seorang remaja cewek dari Jepang yang seorang fans berat MUSE cerita bahwa ayahnya punya kapal kargo. Jadi, dia yang minta ayahnya buat ngijinin MUSE pakai kapal itu untuk bikin video di Yunani. Kami ngerasa beruntung banget.
Apa yang diharapkan MUSE dengan konser di Indonesia?
Chris: Kami nggak tahu harus berharap apa. Soalnya, ini kan konser pertama. Jadi, kami nggak tahu gimana biasanya reaksi penonton. Kami sih ngerasa exciting dan penasaran banget karena biasanya tiap tempat reaksinya beda-beda.
Dominic: Gue seh denger gosip penonton agak-agak crazy di sini.
Apakah MUSE mengharapkan bisa mengubah dunia dengan lagu-lagunya?
Matt: Kayaknya kami nggak bisa mengubah dunia. Tapi menurut aku, kami mungkin bisa mengubah manusia. Kami pengen orang tahu apa yang kami rasakan lewat lirik dan lagu kami, dan jadi punya pemikiran baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment Here Please!!!